BERTEKUN MEMBANGUN IMAN DALAM 1 TIMOTIUS 4:13 DAN SIKAP PERCAYA DIRI

Mila Delpia

Abstract


Ketekunan adalah kunci keberhasilan. Bertekun artinya rajin dan bersungguh-sungguh. Orang yang percaya kepada Tuhan harus bertekun didalam iman. Percaya dan beriman kepada Tuhan dengan menyadari bahwa diri adalah milikNya Tuhan, berarti percaya pada kemampuan diri sendiri dan tetap mengandalkan Tuhan. Percaya diri merupakan suatu keyakinan untuk menjalani kehidupan, mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan dan mampu untuk melakukan sesuatu. Masalah yang sering terjadi bahwa ketika seseorang masih ragu, tidak yakin akan iman percaya kepada Kristus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bertekun membangun iman dalam 1 Timotius 4:13 dan sikap percaya diri. Maka Percaya dan beriman kepada Tuhan bahwa diri adalah milikNya Tuhan. Maka akan Terlihat dari kehidupan sehari-hari, tidak bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam segala aspek kehidupan, ada keragu-raguan dan kekhawatiran didalam hidupnya. Demikian perlu setiap orang yang percaya kepada Kristus membangun iman yang sungguh-sungguh. Sehingga ketika menghadapi setiap aspek kehidupan tetap percaya kepada diri sendiri dan percaya dengan mengandalakan Tuhan. Membangun iman kepada kristus dapat dibuktikan dengan tindakan yang nyata yaitu dengan rajin beribadah, bersekutu dengan Tuhan, membangun mezbah doa, rajin mebaca Alkitab atau merenungkan Firman Tuhan dan tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.


Full Text:

PDF

References


Budiman, R., Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta: Gunung Mulia, 2008)

Duyverman, M.E., Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2011)

Gea, Yanti Imariani, ‘Iman Orang Percaya Dalam Menghadapi Tantangan Dan Pergumulan Hidup’, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, Volume 1, 26

Gulo, Manase, ‘Bertekun Dalam Pembacaan Kitab Suci Berdasarkan 1 Timotius 4:1’, Manna Rafflesia

Guthrie, Donald, Pengantar Perjanjian Baru ((Surabaya: Momentum, 2010)

———, Pengantar Perjanjian Baru (Surabaya: Momentum, 2010)

Hakim, Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri (Puspa Swara, 2002)

Ibid, ‘Ibid’, 14

Loekmono, Lobby, Rasa Percaya Diri (Salatiga: Pusat Bimbingan UKSW, 1983)

Muhid, Waterman dala Wildan, Hubungan Antara Berfikir Positif Dengan Percaya Diri Pada Siswa SMA Sederajat I Surabaya (skripsi (Program studi psikologi fakultas dakwah IAIN, 2007)

Nova Ariyanti , Sunarti, Peningkatan Keaktifan, Sikap Percaya Diri, dan Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Tipe STAD Vol. 3 : https://conferenceproceedings.ump.ac.id/index.php/pssh/issue/view/12

Poerwardamarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia

Sagala, Lenda Dabora, ‘Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menghadapi Perubahan Sosial’, 2016, 50

Schwartz, Psikologi Sosial (Bandung Jawa Barat: Media Sains Indonesia, 1992)

Slameto.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta, 2015.

Subandrijo, Menyingkap Pesan-Pesan Perjanjian Baru 1 (Bandung: Bina Media Informasi, 2010)

Subandrijo, Bambang, Menyingkap Pesan-Pesan Perjanjian Baru 1 (Bandung: Bina Media Informasi, 2010)

Tamardiyah, Nurulia Dwiyanti, ‘Minat Kedisiplinan Dan Ketekunan Belajar Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Smp’, Volume. 12 (2017)

Trisno Kurniadi, “Penguasaan Diri Hamba Tuhan Dalam Pelayanan Kajian Eksegetikal 2 Timotius 4:1-8,” Manna Rafflesia 3, no. 2 (2017): 131–156

Valentino Wariki, Andrea Esther Bangun, Amos Hosea, Hiruniko Siregar, Antonius Sitompul. Jurnal Logon zoon jurnal teologi, sosial dan budaya. https://e-journal.stteriksontritt.ac.id/index.php/logon

Walgito, Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepercayaan Diri (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 1993)




DOI: https://doi.org/10.55772/filadelfia.v4i2.66

Refbacks

  • There are currently no refbacks.